A09_Rakha Alifian Tetuko_Tugas Mandiri 2B

 Tugas Mandiri 2B

A. Soal Pilihan Ganda

  1. b. Alat berpikir dan ekspresi intelektual

  2. c. Formal, objektif, dan presisi istilah

  3. b. IMRAD

  4. a. Artikel jurnal

  5. b. Berkurangnya kredibilitas karya ilmiah

  6. a. Program BIPA

  7. b. Menghindari plagiarisme

  8. c. Efektif dan padat makna

  9. b. Menulis makalah ilmiah

  10. a. Diplomasi kebahasaan

B. Soal Isian

  1. Bahasa berfungsi bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai instrumen pemikiran/alat pikir.

  2. Bahasa akademik menuntut penggunaan terminologi/istilah yang konsisten dan sesuai bidang ilmu.

  3. Format umum karya ilmiah adalah IMRAD.

  4. Salah satu contoh teks ilmiah adalah artikel jurnal / buku ajar / laporan penelitian.

  5. Kesalahan penggunaan ejaan dan istilah dapat mengurangi kredibilitas karya ilmiah.

  6. Penulisan karya ilmiah harus mematuhi etika akademik, termasuk menghindari plagiarisme.

  7. Program internasionalisasi bahasa Indonesia untuk penutur asing disebut BIPA.

  8. Bahasa Indonesia yang baik dan benar mencerminkan kualitas intelektual penulisnya.

  9. Artikel jurnal, buku ajar, dan laporan penelitian termasuk dalam jenis teks ilmiah.

  10. Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional dapat memperkuat identitas nasional bangsa.

C. Soal Esai

  1. Jelaskan peran bahasa Indonesia sebagai alat ekspresi dan pikir intelektual! Bahasa Indonesia berperan sebagai sarana utama untuk membentuk dan menyusun gagasan yang kompleks. Melalui bahasa, seseorang dapat merangkai logika, membangun argumen yang sistematis, dan merefleksikan pemikirannya secara mendalam. Dalam praktik, ini terlihat saat mahasiswa menulis makalah, di mana kemampuan mereka menyajikan argumen yang runut menunjukkan kedewasaan intelektual mereka.

  2. Mengapa bahasa akademik harus bersifat formal, objektif, dan presisi? Berikan contohnya! Bahasa akademik harus memiliki sifat-sifat tersebut untuk menjamin kejelasan, menghindari ambiguitas, dan menjaga kredibilitas ilmiah.

    • Formal: Untuk menjaga suasana yang serius dan profesional.

    • Objektif: Agar fokus pada data dan fakta, bukan pada perasaan atau opini subjektif penulis.

    • Presisi: Agar setiap istilah memiliki makna yang tunggal dan tidak menimbulkan salah tafsir.

    • Contoh: Daripada menulis, "Saya rasa larutan itu jadi agak panas," bahasa akademik menuliskannya secara presisi dan objektif: "Suhu larutan meningkat sebesar 15°C setelah reaksi berlangsung."

  3. Analisislah fungsi teks ilmiah sebagai jembatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat! Teks ilmiah berfungsi sebagai jembatan dengan cara menerjemahkan temuan penelitian yang kompleks menjadi format yang dapat diakses dan dipahami. Ia menghubungkan para peneliti (sumber pengetahuan) dengan komunitas ilmiah lain, praktisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum. Tanpa teks ilmiah seperti jurnal atau buku ajar, penemuan-penemuan penting akan terisolasi di laboratorium dan tidak akan membawa manfaat luas bagi peradaban.

  4. Bagaimana strategi memartabatkan bahasa Indonesia agar diakui sebagai bahasa ilmu global? Strateginya ada dua, yaitu penguatan di dalam negeri dan promosi ke luar negeri.

    • Penguatan Internal: Mendorong para ilmuwan untuk aktif mempublikasikan risetnya dalam bahasa Indonesia di jurnal nasional, serta terus mengembangkan istilah-istilah ilmiah baru yang sesuai kaidah.

    • Promosi Eksternal: Menggalakkan program BIPA untuk orang asing, mendorong penerbitan jurnal berbahasa Indonesia yang terindeks global, dan menggunakan diplomasi kebahasaan untuk memperkenalkannya di forum-forum internasional.

  5. Menurut Anda, apa tantangan terbesar dalam internasionalisasi bahasa Indonesia di era globalisasi? Tantangan terbesar adalah dominasi Bahasa Inggris sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) utama dalam dunia sains dan teknologi. Hampir semua publikasi ilmiah bergengsi, konferensi internasional, dan kolaborasi riset menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini menciptakan hambatan besar bagi bahasa lain, termasuk Bahasa Indonesia, untuk dapat bersaing dan diakui sebagai bahasa ilmu yang setara di panggung global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumpah Pemuda 1928: Titik Balik Lahirnya Bahasa Indonesia

Memperkukuh Peran Bahasa Indonesia sebagai Wahana Intelektual dan Pemersatu Bangsa di Perguruan Tinggi Era Digital

A09_Rakha Alifian Tetuko_Tugas Mandiri 1B