A09_Rakha Alifian Tetuko_Tugas Mandiri 4B
10 Soal Isian
Soal: Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan _______________. Jawaban: Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan gaya bahasa yang objektif dan formal.
Soal: Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan _______________. Jawaban: Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan logika.
Soal: Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah _______________. Jawaban: Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah SPOK (Subjek–Predikat–Objek–Pelengkap–Keterangan).
Soal: Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah _______________. Jawaban: Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah komputer (dari computer).
Soal: Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata _______________. Jawaban: Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata penulis atau kami.
Soal: Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan _______________. Jawaban: Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan EYD V.
Soal: Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan _______________ dan istilah asing yang belum diserap. Jawaban: Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan judul karya dan istilah asing yang belum diserap.
Soal: Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan _______________ makna dan menurunkan kualitas tulisan. Jawaban: Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan ambiguitas makna dan menurunkan kualitas tulisan.
Soal: Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah _______________. Jawaban: Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah Grammarly (atau Turnitin/DupliChecker).
Soal: Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang _______________. Jawaban: Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang bermutu dan esensial.
5 Soal Esai
Soal: Jelaskan mengapa penggunaan kaidah bahasa yang tepat dalam teks akademik dianggap sebagai indikator profesionalisme dan integritas ilmiah seorang penulis. Jawaban: Penggunaan kaidah bahasa yang tepat dianggap sebagai indikator profesionalisme dan integritas ilmiah karena bahasa adalah cerminan nalar dan cara berpikir penulis. Kepatuhan pada tata bahasa, ejaan, dan diksi menunjukkan ketelitian, keseriusan, dan komitmen terhadap standar keilmuan. Hal ini menandakan bahwa penulis menghargai pembaca dan proses pertukaran pengetahuan. Sebaliknya, tulisan yang penuh kesalahan bahasa dapat menciptakan kesan bahwa penulis ceroboh, tidak teliti, dan kurang serius dalam menyajikan gagasannya, sehingga kredibilitas dan integritas ilmiahnya diragukan.
Soal: Uraikan lima ciri kalimat efektif dalam penulisan akademik dan berikan masing-masing satu contoh kalimat yang sesuai. Jawaban: Lima ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut:
Kehematan: Menghindari penggunaan kata yang berlebihan.
Contoh: "Mahasiswa membahas hasil penelitian" (Efektif) vs. "Para mahasiswa-mahasiswa itu sedang membahas mengenai hasil daripada penelitiannya" (Tidak Efektif).
Kepaduan: Unsur-unsur kalimat saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang logis.
Contoh: "Penelitian ini menguji hipotesis tentang efektivitas metode baru" (Efektif) vs. "Dalam penelitian ini menguji hipotesis tentang efektivitas metode baru" (Tidak Efektif karena predikat didahului preposisi).
Kejelasan: Kalimat tidak menimbulkan makna ganda (ambigu).
Contoh: "Dosen yang baru datang itu sedang memberikan materi" (Efektif) vs. "Dosen baru datang memberikan materi" (Tidak Efektif, bisa berarti dosen yang baru atau dosen yang baru saja datang).
Kesatuan: Hanya mengandung satu gagasan pokok.
Contoh: "Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik untuk menemukan korelasi antarvariabel" (Efektif).
Logika: Hubungan antarunsur kalimat dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh: "Karena rajin belajar, ia berhasil lulus dengan predikat cum laude" (Efektif).
Soal: Bandingkan peran huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan akademik menurut EYD V. Sertakan contoh penggunaannya dalam kalimat. Jawaban: Huruf kapital dan huruf miring memiliki peran yang berbeda dalam penulisan akademik menurut EYD V.
Huruf Kapital berperan sebagai penanda identitas formal dan struktur kalimat. Fungsinya adalah untuk menandai awal kalimat, nama diri (orang, geografi, bangsa), gelar kehormatan, serta nama hari besar keagamaan. Huruf kapital memberikan ketegasan pada entitas yang bersifat khusus dan formal.
Contoh: "Profesor Budi Santoso dari Institut Teknologi Bandung akan menjadi pembicara utama."
Huruf Miring berperan sebagai penanda pembeda atau penekanan terhadap suatu kata atau frasa. Fungsinya adalah untuk menuliskan judul karya (buku, jurnal, film), istilah asing yang belum diserap ke dalam Bahasa Indonesia, dan untuk memberikan penekanan khusus pada sebuah kata.
Contoh: "Konsep governance sering dibahas dalam buku Why Nations Fail."
Soal: Mengapa revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan? Jelaskan langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Jawaban: Revisi bahasa ilmiah sangat penting karena naskah akademik yang dipublikasikan harus bebas dari kesalahan untuk menjaga kredibilitas penulis dan kualitas informasi yang disampaikan. Kesalahan ejaan, gramatika, atau diksi dapat mengaburkan makna, mengganggu alur pemikiran pembaca, dan menurunkan citra profesional penulis. Revisi memastikan naskah menjadi jelas, koheren, dan sesuai dengan standar keilmuan. Langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan mahasiswa meliputi:
Membaca ulang naskah secara keseluruhan untuk memeriksa alur logika.
Memeriksa struktur kalimat untuk memastikan setiap kalimat efektif dan tidak ambigu.
Memeriksa ejaan dan tanda baca dengan saksama, mengacu pada pedoman EYD V.
Memeriksa diksi (pilihan kata) untuk memastikan kata yang digunakan tepat, baku, dan formal.
Memeriksa konsistensi dalam penggunaan istilah dan format penulisan.
Soal: Dalam konteks penulisan akademik, bagaimana pemilihan diksi dan gaya bahasa dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan? Jawaban: Pemilihan diksi dan gaya bahasa sangat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan. Diksi yang tepat, yaitu menggunakan istilah teknis yang baku, formal, dan objektif, akan membangun citra bahwa penulis adalah seorang yang kompeten, teliti, dan menguasai bidang ilmunya. Sebaliknya, penggunaan diksi yang informal, emosional, atau tidak tepat sasaran akan membuat tulisan terkesan tidak serius dan subjektif. Gaya bahasa yang konsisten dan formal, seperti menghindari kata ganti "saya" dan menggunakan struktur kalimat yang jelas, menciptakan nuansa profesional dan fokus pada data atau argumen, bukan pada opini pribadi penulis. Gaya bahasa seperti ini meyakinkan pembaca bahwa tulisan tersebut didasarkan pada penalaran logis dan bukti ilmiah, sehingga kredibilitasnya pun meningkat.
Komentar
Posting Komentar